Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline Newspendidikan

Wow.. PPDB Jabar Banyak Masalah, Disdik Tetap Umumkan Sesuai Jadwal

4
×

Wow.. PPDB Jabar Banyak Masalah, Disdik Tetap Umumkan Sesuai Jadwal

Sebarkan artikel ini

JawaBarat, PostKeadilan – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar 2017 via online untuk calon siswa tingkat SMA Negeri dan SMK Negeri di Jawa Barat sudah ditutup sejak Sabtu (8/7) kemarin dan terus menuai permasalahan.
Jelang pengumuman seleksi pada Senin (10/7), sejumlah orang tua calon peserta didik (CBD) resah dan panik lantaran nama anaknya tidak tercantum di situs PPDB Jabar. Padahal nama anaknya sudah masuk peringkat sesuai kuota pada tampilan yang dicantumkan di website resmi www.ppdb.jabarprov.go.id.

Curhat keresahan itu disampaikan John Kenedy, warga Tambun Kab. Bekasi. Dia menjelaskan, anaknya yaitu Feriza Dwi Anta Pratama mendaftar ke SMAN 7 Tambun Selatan untuk pilihan pertama, anaknya tidak diterima.

“Kalau SMAN 2 Tambun Utara itu pilihan kedua tidak diterima karena lebih ‘gede nilainya. Tapi pilihan pertama tidak diterima karena skor jarak tidak ada, nol sama sekali,” kata John di komp. Wartawan Antara Kab. Bekasi Jumat (7/8).
“Saya sudah minta tolong kepada operator SMAN 7 untuk perbaiki hal tersebut, dikata data koordinat alamat rumah saya tidak terbaca. Apa iya rumah saya yang ada di komp. Wartawan Antara tidak masuk map Google.?”, sebutnya kesal.
Sementara hari Minggu (9/7) kemudian, menurut perbandingan John, ada anak satu komplek dengan rumahnya mendapat skor jarak 8. Jika anaknya yang miliki Nilai UN 253 mendapat skor 8, maka nama anaknya tercantum. “Nilai anak saya kan jadi 261, sementara skor terendah SMAN 7 skarang ini 261,5, kan nilai anak saya masuk,” putusnya bernada kesal.
Pantauan awak media ini di website PPDB Minggu (9/7), benar adanya kuota SMAN 7 Tambun Selatan 194 dengan skor terendah 261,5 seperti di sebut John.
Ditempat terpisah sebelumnya, senada dengan John, orang tua CPD tuding web PPDB Jabar error. Anaknya bernama Naufal Azhari Handoko yang didaftarkan di SMAN 7 Tambun Selatan dengan kertas bukti pendaftaran Sabtu (8/7) itu, hingga pemberitaan, nama Naufal tidak tercantum di daftar seleksi.
Kemudian dari pada itu, rumahnya yang terletak di Perumahan Taman Raya tak jauh (Berjarak kurang dari 1 KM) dari SMAN 7, mendapat skor penilaian jarak hanya 4. “Nilai UN anak saya 253,5. Kalkulasi saya, seharusnya mendapat skor jarak 9 atau katakan 8. Berarti nilainya 261,5 atau 262,5. Diterima dong di SMAN 7,” jelasnya.
“Ïni saya cek, pilihan pertama tak ada, di pilihan kedua USB SMAN 2 Cibitung pun tak ada. Padahal nilai terendah USB SMAN 2 Cibitung hanya 245. Dasar PPDB Eror,” katanya bernada kesal.
Penelusuran tim PostKeadilan, Sabtu (8/7) itu, pihak operator SMAN 7 katakan penilaian jarak ditentukan oleh system. “Kämi hanya memasukan data. Koordinat alamat rumah dimasukkan, berapa nilainya jaraknya, itu dengan sendirinya muncul,” terangnya enggan sebut nama kepa PostKeadilan.
Operator ini pun membuktikan dan memperlihatkan kepada PostKeadilan bagaimana dianya menginput data sejumlah CPD. “Nah data Naufal ini tidak terbaca, coba kita geser koordinatnya di sekitar perumahan di alamat yang tercantum, yang terbaca hanya diberi nilai 4. Abang bisa lihat sendiri kan,” tutupnya.
Halnya penjelasan Koordinator Tim IT PPDB JawaBarat Yaddy Kusmayadi dalam tanyajawab yang ditayangkan blog Humas Jabar di YouTube, Kamis (6/7) itu, menerangkan sejumlah permasalahan seputaran PPDB jabar.
Mengenai penilaian jarak koodinat rumah, Yaddy sebut agar orang tua melaporkan kepada pihak sekolah. “Pihak sekolah ataupun operator membuat BAP yang kemudian diajukan kepada pusat. Nanti pusat akan proses mungkin di delete atau sekedar perbaikan,” jelasnya.
Diminta tanggapan K.I Simaremare S.Pd, terkait PPDB Online, pengamat pendidikan ini sebut omongan Yaddy tidak logika.

“Ini jelang pengumuman, ada puluhan orang tua melapor ke saya kalau nama anaknya hilang dari daftar masuk sekolah pilihan di web PPDB Jabar. Jelas hal itu membuat orang tua menjadi panik dan resah,” tutur Simare, Minggu (9/9).

Simare meminta Yaddy yang mewakili penyelenggara Disdik Jabar untuk menjelaskan rinci permasalahan sistem pendaftaran online tersebut. Sebab, kata dia, timbul kecurigaan dari pihak orang tua siswa bahwa persoalan tersebut melenceng dari semangat transparansi yang diterapkan Disdik Jabar pada PPDB 2017.

“Ini pengalaman jelek PPDB Jabar tahun ini. Harusnya yang menjamin itu penyelenggaranya yaitu Disdik Jabar, jangan kaget kalau orang tua nanti menggeruduk Disdik,” ujar dia.

Meski muncul permasalahan tersebut, Simare mengimbau orang tua calon siswa agar tidak hanya menjadikan data online itu menjadi patokan. “Kepastian pengumuman diterima atau tidaknya itu besok (Senin). Seharusnya ada juga data manual yang diumumkan Disdik,” pungkasnya. Herman/Tim

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.