Bekasi, PostKeadilan – Korbannya siswa yang kalah seleksi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) jalur Zonasi akibat adanya Surat Keterangan Domisili (SKD) ‘Fiktif, beberapa oknum Kepala Sekolah ditenggarai enggan bertanggungjawab.
Pernyataan itu diungkap Koordinator Investigasi NCW, Herman PS, Sabtu (25/7/2020) siang di Bekasi. Herman mengaku pihaknya menerima aduan dan keluhan siswa yang rumahnya dekat dari sekolah, kalah akibat SKD siswa lain yang rumahnya lebih jauh.
“Kepala Sekolah memegang peranan kuat sebagai penentu siswa yang diterima dalam seleksi. Bobroknya Pendidikan di Sekolah dimulainya dari Kecurangan PPDB. Yang paling banyak kecurangan dengan berlakunya ‘Domisili Fiktif’. Mirisnya, Kepala-kepala sekolah kan selalu coba ‘buang badan,” ujar Herman di ujung telepon seluler.
‘Permainan penerbitan Surat Keterangan Domisili (SKD) sebagai salah satu syarat PPDB yang dimungkinkan pada jalur Zonasi. Aturan karet ini acap kali digunakan untuk alasan pihak sekolah menerima siswa pada PPDB Tahun ajaran 2020/2021.
Mantap