Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsOpini

Semangat Merdeka Belajar dan Semangat Merdeka Mengajar dalam Pendidikan yang Memerdekakan

4
×

Semangat Merdeka Belajar dan Semangat Merdeka Mengajar dalam Pendidikan yang Memerdekakan

Sebarkan artikel ini

Projek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila ini sangat ideal karena proses pembelajarannya dapat ‘menembus’ dinding kelas. Artinya, guru dapat melibatkan pihak luar sekolah untuk melengkapi pengalaman belajar siswanya, misalnya memanggil profesional terkait isu yang sedang dibahas, menggunakan aset yang dimiliki oleh sekolah dan daerah sebagai sarana belajar, turut andil dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan sekotar, dsb. Dengan kata lain, pelaksanaan projek pengembangan profil pelajar pancasila ini adalah kegembiraan bagi guru dan siswa merdeka karena bagi siswa merdeka, projek ini memuaskan kebutuhan belajarnya, sementara bagi guru merdeka projek ini memfasilitasi semangat guru dalam menghadirkan pembelajaran yang lengkap bagi siswa-siswanya.

1. Keyakinan Kelas

Dalam upaya mewujudkan siswa yang memiliki semangat merdeka belajar, maka menjadi tantangan bagi guru merdeka mengajar untuk membantu siswa menemukan motivasi belajar intrinsik yang bersumber dari kesadaran dalam diri siswa tersebut. Yang pertama dilakukan oleh guru adalah guru dapat membantu siswa dalam memaknai peran mereka sebagai manusia yang merdeka. Guru dapat menekankan kepada siswa bahwa mereka berdaya untuk menegakkan diri mereka sendiri, mereka berdaya untuk tertib mengatur perikehidupannya, dan berdaya untuk tertib mengatur hubungan mereka dengan kemerdekaan orang lain.

Selanjutnya guru dapat memimpin siswa untuk membentuk keyakinan kelas, yaitu nilai nilai universal yang dapat diterapkan oleh seluruh siswa dan juga guru, seperti prinsip prinsip ketuhanan, kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan sosial yang dapat diberlakukan di dalam setiap aktivitas dan interaksi guru dan siswa di kelas. Melalui penerapan keyakinan kelas ini, guru bersama sama siswa membangun sebuah ketertiban umum yang berlaku universal, tidak hanya di ruang kelas, di sekolah, di wilayah namun juga di dalam pergaulan antarbangsa di seluruh dunia.

2. Pembelajaran Berdiferensiasi

Semangat guru merdeka mengajar dalam upaya pencapaian penguasaan kompetensi siswa siswanya dapat dilakukan dengan praktik pembelajaran berdiferensiasi. Melalui praktik pembelajaran berdiferensiasi ini guru dapat memfasilitasi kebutuhan belajar siswanya dengan cara menyajikan pembelajaran yang dapat dipahami oleh siswa yang memiliki profil belajar yang berbeda-beda.

3. Segitiga Restitusi

Siswa yang memiliki semangat merdeka belajar memiliki semangat untuk mencoba menerapkan pengetahuan pengetahuan yang mereka dapatkan. Di dalam upaya belajar menerapannya itu, kesalahan tidak terlepas dari proses belajar mereka. Menghadapi situasi tersebut, guru dapat menggunakan segitiga restitusi yang bertujuan agar siswanya dapat kembali ‘move on’ dari perasaan gagalnya dengan cara yang reflektif.

4. Menghargai Kodrat Siswa

Ketercapaian kompetensi sebagaimana yang tercantum di dalam kurikulum menjadi unsur yang penting di dalam proses belajar. Guru pun menerapkan strategi belajar yang menyenangkan membuat siswa nyaman belajar agar siswa dapat memahami materi yang disampaikannya dengan baik. Meskipun demikian, guru juga perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki kodratnya masing-masing, seperti bakat, minat, kecepatan dalm memahami materi pelajaran, dsb. Guru selayaknyalah menghargai kodrat siswanya itu. Dengan demikian ketercapaian kompetensi dapat ‘dileburkan’ ke dalam pengembangan karakter yang berorientasi pada kebajikan-kebajikan universal, seperti Profil Pelajar Pancasila, di dalam perilaku hidap siswa sehari-hari.

Pendidikan yang memerdekakan adalah upaya bersama kita dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Melalui semangat guru merdeka dan kebijakan-kebijakan yang berorientasi kepada sisiwa, salah satunya kebijakan tentang pendidikan yang memerdekakan, kita dapat mengaktifkan semangat siswa untuk menjadi siswa yang memiliki semangat merdeka belajar, yaitu siswa yang memiliki motivasi intrinsik dalam belajar sehingga siswa siswa kita menjadi generasi emas Indonesia yang bernalar kritis, mandiri (berkompeten), kreatif, memiliki inisiatif dan menghargai nilai nilai kemanusiaan sebagaimana yang tercantum di dalam Profil Pelajar Indonesia. Bersama kita tumbuh, mencetak manusia utuh, menuju Indonesia Tangguh. Aamin aamiin yra.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.